Terlalu Jomplang Media Korsel Ngamuk: Tak Sepantas Peringkat 23 Kalah dari 134 Dunia

Memprediksi segala sesuatu itu sepertinya tidak terlalu sulit ya gan sist, misalnya tentang pertandingan sepakbola. Tim yang punya peringkat lebih rendah dan prestasi lebih minim, biasanya akan kalah dengan tim sepakbola yang bertaburan bintang dan penuh prestasi.



Thông tin phim


Seperti misalnya rangking FIFA yang tercantum tersebut pun salah satu fungsinya adalah berguna untuk memprediksikan bagaimana pertandingan 2 tim nasional sepakbola, mungkin peringkat tidak terlalu diperhitungkan jika diantara kedua tim hanya terpaut sedikit selisihnya.

Tapi bagaimana jika tim dari negara yang peringkatnya 5 kali lebih hebat malah bisa dikalahkan oleh sebuah timnas yang baru naik daun, gansist? Tentu bikin banyak orang merasa syok dibuatnya!

Hal ini sekarang terlihat lho gansist, bagaimana tidak percayanya sebuah media Korea Selatan bernama Chosunyang diberitakan ngamuk karena mendapatkan kenyataan jika ternyata timnas negaranya kalah dari Indonesia baru-baru ini.

Mereka bahkan sampai menyatakan jika tidak sepantasnya jika sebuah negara yang menempati peringkat 23 dunia (Korea Selatan) dapat dikalahkan oleh tim yang menduduki posisi 134 dunia (Indonesia), ini pun bisa dikatakan jika perbandingannya sangat jomplang sekitar 5 kali lipat lebih.

Timnas Korea Selatan U-23 baru saja mengalami kekalahan yang mengejutkan dalam pertandingan Piala Asia U-23 melawan Indonesia U-23 pada Jum'at dini hari, 26 April 2024 di stadion Abdulla bin Khalifah. Kekalahan ini membuat publik Korea Selatan dan media lokal geram, terutama karena perbedaan peringkat antara kedua tim.

Sebelum pertandingan, Korea Selatan diunggulkan sebagai tim yang jauh lebih kuat daripada Indonesia. Namun, Garuda Muda berhasil membuktikan bahwa peringkat bukanlah segalanya dalam sepakbola. Mereka tampil dengan penuh semangat dan determinasi yang tinggi, mengatasi perbedaan peringkat dan memenangkan pertandingan dengan susah payah.

Reaksi dari media Korea Selatan pun tidak bisa dipungkiri. Mereka ngamuk dengan kekalahan timnas Korea U-23 ini. Banyak media lokal mengkritik performa timnas Korea Selatan yang dianggap kurang memuaskan. 

Mereka menyoroti kurangnya kualitas pemain dan ketidakmampuan tim untuk mencetak gol, terutama di laga perempat final ini.

Namun, kita tidak bisa melupakan kehebatan Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan ini. Mereka tampil dengan strategi yang tepat dan mampu mengendalikan permainan sepanjang babak pertama. Rafael Struick menjadi pahlawan dalam pertandingan ini dengan mencetak dua gol yang mengantarkan Indonesia U-23 ke babak semifinal.

Peringkat tidak selalu mencerminkan kekuatan sebenarnya dalam sepakbola. Timnas Indonesia U-23 membuktikan bahwa semangat dan kerja keras bisa mengalahkan peringkat yang lebih tinggi. Kemenangan ini tentu menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan semakin memotivasi timnas untuk terus berprestasi di kompetisi ini.

Sekarang, Timnas Indonesia U-23 harus tetap fokus dan tidak terlena dengan kemenangan ini. Babak semifinal akan menjadi tantangan yang lebih besar, dan mereka harus tetap bekerja keras untuk meraih kesuksesan lebih lanjut. Semoga Timnas Indonesia U-23 terus menunjukkan performa yang gemilang dan menginspirasi generasi muda Indonesia dalam bidang sepakbola.

Turut bergembira ya gansist dan mudah-mudahan juga bisa jadi pelecut semangat timnas Indonesia untuk terus maju, serta respek untuk para punggawa muda timnas U-23 yang berjuang demi bangsanya tadi malam. 

Hebat sekali dan pantang menyerah sampai babak normal selesai dan dilanjutkan perpanjangan waktu, mungkin saking kelelahannya mereka namun tetap berjuang bisa dilihat dari salah satunya pemain.

Witan Sulaeman, sampai ngesrong atau apa itu namanya. Tendang bola tapi nggak kena, padahal didepan gawang lawan itu!


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas