Tiongkok Terapkan Langkah Ketat Hadapi Wabah Chikungunya



Thông tin phim


Random image
Petugas medis menyemprotkan insektisida nyamuk di area parkir sebuah gedung di Tiongkok.

jalanviral.com - Sekitar 8.000 orang di Tiongkok telah terinfeksi virus Chikungunya hanya dalam empat minggu terakhir, memaksa pemerintah menerapkan langkah pengendalian paling ketat sejak pandemi Covid-19, menurut laporan New York Times.

Sebagian besar kasus terkonsentrasi di Provinsi Guangdong, dengan Kota Foshan menjadi wilayah paling terdampak setelah kasus pertama dikonfirmasi pada 3 Agustus. Meskipun Chikungunya tidak mematikan dan hanya menular melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi, pasien tetap diwajibkan menjalani isolasi di rumah sakit, tidur di bawah kelambu setidaknya selama satu minggu atau hingga hasil tes menunjukkan negatif.

Beberapa wilayah sempat memberlakukan karantina mandiri 14 hari bagi pendatang dari Foshan, namun aturan tersebut kini telah dicabut. Pemerintah mengambil langkah ekstrem, termasuk pengerahan militer untuk menyemprotkan insektisida di ruang publik, pelepasan "nyamuk gajah" yang larvanya memakan nyamuk pembawa virus, hingga ribuan ikan pemakan jentik nyamuk dilepaskan ke kolam dan danau di Foshan.

Warga juga diminta melakukan tes bila mengalami gejala dan menghilangkan genangan air di sekitar rumah — lokasi berkembang biaknya nyamuk. Pelanggar dapat dikenai denda hingga 1.400 USD. Bahkan, beberapa rumah diputus aliran listrik karena tidak kooperatif, sementara drone dikerahkan untuk mendeteksi titik-titik genangan air.

“Jumlah kasus baru dalam sepekan terakhir menurun dibanding periode sebelumnya, menunjukkan wabah mulai melandai,” ujar Kang Min, Direktur Institut Pencegahan Penyakit Menular CDC Guangdong. Namun, ia mengingatkan musim hujan panjang serta tingginya konektivitas internasional Guangdong tetap menjadi faktor risiko kembalinya virus.

Menurut CDC Amerika Serikat, belum ada obat khusus untuk Chikungunya. Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, bengkak, dan ruam, dengan sebagian besar pasien pulih dalam satu minggu.

Respons tegas pemerintah Tiongkok ini mengingatkan publik pada awal pandemi Covid-19 tahun 2020, saat negara itu memberlakukan lockdown nasional dan tes massal. Ren Chao, profesor di Universitas Hong Kong yang meneliti dampak perubahan iklim terhadap Chikungunya, mengatakan nyamuk pembawa virus dapat berkembang biak bahkan di genangan air kecil seperti tutup botol.

CDC AS pada 5 Agustus mengeluarkan peringatan perjalanan level 2 untuk Tiongkok, mengimbau wisatawan melakukan “tindakan pencegahan tambahan.” Sistem peringatan ini memiliki empat tingkat, dengan level 4 sebagai yang tertinggi (larangan bepergian total). CDC juga merekomendasikan wisatawan Amerika yang menuju Tiongkok untuk mendapatkan vaksin Chikungunya — dua jenis vaksin telah mendapat izin penggunaan di AS.

Untuk mengikuti perkembangan terkini seputar wabah Chikungunya dan isu kesehatan global lainnya, pembaca dapat mengunjungi jalanviral.com.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas