Dalam video berdurasi 52 detik itu, Nabila mengungkapkan bahwa selama ini ia telah menutupi masalah rumah tangganya selama lima tahun pernikahan. Ia menyatakan telah menyimpan puluhan video CCTV lain sebagai barang bukti. "Selama ini saya bertahan karna anak, ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti," tulis Nabila dalam keterangannya.

Tak hanya itu, Nabila juga mengungkapkan bahwa ada banyak nama wanita yang "mewarnai" rumah tangganya, termasuk di antaranya teman dekatnya sendiri. "5 tahun sudah berumah tangga, banyak nama wanita mewarnai rumah tangga saya, beberapa bahkan teman saya," ungkap Nabila.

Meskipun Nabila telah berkali-kali memaafkan suaminya, namun perilaku buruk Armor Toreador tidak menunjukkan adanya perubahan. "Sudah berkali-kali saya maafkan, tapi tak pernah terbuka hatinya, ternyata benar, perselingkuhan dan KDRT tidak akan pernah berubah," keluh Nabila.

Akibat insiden ini, netizen mulai membanjiri akun media sosial milik suami Cut Intan Nabila, Armor Toreador. Sayangnya, akun pribadi Armor tampak telah diprivate, sehingga netizen beralih menyerbu akun usaha milik Armor yang bergerak di bidang barbershop.

Berbagai komentar pedas dan menghakimi pun membanjiri akun bisnis Armor Toreador. Netizen mengecam tindakan Armor dan bahkan meminta agar dirinya menyerahkan diri. "CEO nya mening gal aja plis, kamu ga layak hidup di dunia," tulis salah satu netizen. Komentar lain menyerukan agar PT Bisnis Cukur Nusantara, milik Armor, segera dicabut.

Bagi Cut Intan Nabila, membuka aib rumah tangganya bukanlah sesuatu yang mudah. Ia mengakui bahwa selama ini dirinya berusaha menjaga martabat dan menutupi masalah yang terjadi. "Saya seorang diri tidak pernah membuka aib rumah tangga saya, saya jaga martabatnya, hari ini saya sudah tidak bisa menahan semua sendiri," tulisnya.

Skandal ini tidak hanya mengguncang kehidupan pribadi Cut Intan Nabila, namun juga turut mempengaruhi bisnis yang dikelola oleh sang suami, Armor Toreador. 

Netizen tampaknya tidak main-main dalam menyuarakan kemarahan dan tuntutan keadilan atas perlakuan buruk yang dialami oleh Nabila. Ke depannya, masyarakat menanti perkembangan lebih lanjut dari kasus ini dan berharap agar Nabila dapat menemukan solusi terbaik untuk memulihkan kehidupan rumah tangganya.