Umi Pipik Ungkap Kriteria Calon Menantu untuk Abidzar, Hijab Bukan Syarat
Abidzar Al Ghifari, putra mendiang Ustaz Jefri Al Buchori dan Pipik Dian Irawati, tumbuh menjadi remaja pria yang tampan dan memikat hati banyak perempuan. Ketampanannya tak jarang membuat Abidzar dihujani pertanyaan seputar kriteria pasangan idamannya kelak.
Menariknya, pertanyaan yang sama juga dilontarkan Abidzar kepada ibunya, Umi Pipik. Abidzar penasaran dengan pendapat ibunya jika kelak dia menikahi perempuan yang belum berhijab. Umi Pipik, dengan bijak, memberikan jawaban yang menenangkan hati Abidzar. Ia mengingatkan bahwa dirinya sendiri juga belum berhijab saat menikah dengan Uje beberapa tahun silam.
"Abidzar pernah bertanya, apakah harus berjilbab? Akhirnya saya bilang begini, 'Semua proses, dulu Umi waktu nikah sama Abi, belum pakai jilbab, tetapi proses," ujar Umi Pipik dalam sebuah video yang beredar.
Namun, Umi Pipik juga menegaskan bahwa proses tersebut tidak boleh berlarut-larut. Ia menekankan pentingnya peran suami dalam menuntun istri untuk menutup aurat. "Cuma prosesnya, ya, jangan lama-lama, kenapa? Karena di saat kamu sudah menjadi suami, istilahnya kamu sudah membeli istri kamu. Lahir batin istri kamu, kamu yang tanggung jawab," tambah Umi Pipik.
Umi Pipik juga mengingatkan Abidzar tentang hadits yang menyebutkan bahwa perempuan yang tidak menutup auratnya dapat membawa empat laki-laki ke dalam neraka. "Seorang perempuan, apalagi istri terlihat saja auratnya maka dia mampu membawa empat laki-laki ke dalam neraka. Suaminya, ayahnya, pamannya, anak laki-lakinya diborong semua," papar Umi Pipik.
Oleh karena itu, Umi Pipik meminta Abidzar untuk menasehati istrinya agar segera menutup aurat. "Maka Umi nggak mau kamu berat di akhiratnya. Jadi kamu harus bisa meyakinkan istri. Proses nggak apa-apa, pelan-pelan tapi ya jangan lama-lama, gitu," tandasnya.
Umi Pipik, dengan bijaksana, memberikan nasihat yang menyeimbangkan antara proses dan kewajiban. Ia memahami bahwa setiap orang memiliki proses dalam memahami dan menjalankan ajaran agama, termasuk dalam hal menutup aurat. Namun, ia juga menegaskan bahwa sebagai suami, Abidzar memiliki tanggung jawab untuk menuntun istrinya menuju jalan yang benar, termasuk dalam hal menutup aurat.
Umi Pipik tidak memaksakan Abidzar untuk menikahi perempuan yang sudah berhijab, tetapi ia menekankan pentingnya proses dan peran suami dalam menuntun istri untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Ia mengingatkan Abidzar tentang konsekuensi dari tidak menutup aurat, baik bagi perempuan maupun bagi keluarganya.
Nasihat Umi Pipik kepada Abidzar menunjukkan bahwa ia memahami tantangan zaman dan pentingnya memberikan ruang bagi proses pemahaman agama. Namun, ia juga tidak melupakan kewajiban agama dan tanggung jawab suami dalam menuntun istrinya menuju jalan yang benar.
Komentar Pedas