Teguran tersebut bukanlah teguran biasa, melainkan terkait pola komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa tersebut saat memaparkan materi.

Mahasiswa tersebut menggunakan kata 'Aku' alih-alih 'Saya', yang dianggap tidak sesuai dengan etika komunikasi formal.

Gilang menjelaskan alasan di balik teguran tersebut, menyebut bahwa komunikasi dengan dosen harus dilakukan secara formal.

"Saya ini teman kamu atau siapa?" katanya, seperti yang dikutip dari IG sedangrame pada tanggal 26 Desember 2023.

Dosen tersebut menegaskan bahwa bukan karena ia ingin dihargai lebih, tetapi karena ada format komunikasi yang harus diikuti dengan formalitas. "Bukan kita mau dihargai lebih, tapi ada formatnya yang formal," tambah Gilang.

Gilang menekankan bahwa di luar konteks formal, penggunaan kata 'Aku' tidaklah menjadi masalah. "Kalau tidak formal silahkan pakai 'Aku'," ujarnya. Namun, ia memberi contoh bahwa dalam situasi formal, penggunaan kata 'Aku' setara dengan penggunaan kata 'Kau', yang dianggap tidak pantas.

Lebih lanjut, Gilang memberi himbauan agar selalu menggunakan kata 'Saya' untuk komunikasi formal dengan siapapun, termasuk saat mahasiswa tersebut sudah bekerja atau memiliki bisnis sendiri di masa depan. "Maka 'Saya' kalau formal, paham ya?" tambahnya.

"Dalam dunia kerja nanti, 'Saya' itu perlu, paham? Jangan marah jika diberi tahu, karena itu penting saat masuk dunia kerja dan berbisnis," tegasnya.