Dalam videonya, tampak semua orang sudah berada di lorong kabin pesawat terdengar dan terlihat sekilas beberapa orang yang sudah dalam kondisi panik. Mereka ingin keluar dari pesawat lantaran hawa pengap dan gelap.

Sementara itu, pramugari gagal menenangkan para penumpang dan tak bisa berbuat banyak. 

Namun, sejumlah penumpang laki-laki yang nekat membuka pintu darurat di atas sayap pesawat. Tak lama kemudian, para penumpang dikeluarkan dan dari pintu depan. Dan perlu dicatat adalah kondisi pesawat diam itu sudah berlangsung selama lebih dari satu jam.

Seperti ini kronologi penumpang Batik Air:

Ibu-ibu: Ini laki-laki banyak kenapa tidak ada seorang pun yang bertindak. Buka itu pintu exit.

Perekam:

Oh my god, bahaya banget oh my god oh my god, bahaya banget. Semua orang marah. Wah bahaya ini bahaya, bahaya, bahaya.

Pramugara:

Permisi bapak ibu jangan dibuka, bapak Ibu Tidak, tidak. Bahaya Bahaya ini. Bahaya, Bahaya, bahaya. Ya Ya Tuhan. Jangan dibuka Bapak Ibu, mohon sabar ya Bapak Ibu.

Bapak-bapak: (Memaki-maki pramugara dengan sebutan hewan dan teman-temannya)

Pramugara: Jangan dibuka Bapak Ibu. Bapak Ibu jangan. Mohon maaf. Jangan ya Bapak Ibu. Ditunggu sebentar. Jangan. Itu emergency exit.

Bapak-bapak: Kau mau bikin kami mati. (memaki kembali) Batik Air *** kalian. Sama kawan kau. Bantuan apa ini. Kami sudah mau mati ini.

Pramugara:

Itu emergency exit, hanya untuk emergency.

Bapak-bapak: (masih mengeyel dan memaki-maki)

Pramugara:. Jangan jangan dibuka, bapak! Astagfirullah!

Penumpang berteriak minta tolong. Mulai dari bapak-bapak dan ibu-ibu semakin panik.

Terlihat beberapa penumpang berhasil membuka pintu emergency exit Batik Air.

Ibu-ibu II: Emangnya bisa turun? (Karena, pintu emergency exit yang dibuka berada di atas sayap)

Perekam: Ya Tuhan. Sudah 2, 5 jam. Batik Air. (Terdengar kembali makian ke Batik Air).

Perekam: Batik air gila sih. (Udah-udah jangan direkam). Sudahlah Ini konten yang bagus. Ini gila tuh. Aduh, Aduh, maunya saya live tapi nggak bisa. Kita influencer

Bapak-bapak: Sudah berjam-jam di sini tidak ada lampu. Tidak ada udara. (Dilanjutkan dengan makian lagi)

Ibu-ibu: Sudah-sudah, sudah dibuka pintu. (Terdengar ada yang menangis)

Ibu-ibu II: Jangan-jangan marah-marah-habis oksigen. Sudah dibuka, Ini udah bahaya.

Bapak-bapak: *** semua kalian. Pramugara bantu ini yang mau keluar.

Ibu-ibu: Kamu mau bunuh orang ini. Ini ratusan ini.