Viral Sepasang Remaja Kepergok Mesum dalam Toilet Mall di Deli Serdang, Masih Pakai Seragam Sekolah
Aksi tak senonoh dilakukan sepasang pelajar di salah satu pusat perbelanjaan, Lubuk Pakam, Deli Serdang hingga viral di media sosial.
Kedua remaja putra dan putri tersebut kedapatan berduaan di dalam toilet mall saat masih mengenakan seragam sekolah.
Keduanya pun langsung diamankan hingga Viral di Instagram usai diunggah oleh akun @terang_media Minggu (23/7/2023).
"viral pasangan remaja kepergok berbuat mesum di toilet Mall yang sedang sepi, mirisnya sang perempuan masih mengenakan seragam sekolah.
Buat orang tua selalu awasi pergaulan anak-anak kita.
vt: __ril___" tulis akun tersebut.
Dalam unggahan tersebut tampak kehebohan di dalam toilet khusus wanita.
Tampak seorang petugas keamanan berseragam tengah mengetok salah satu pintu toilet.
Rupanya petugas keamanan tersebut mendapatkan laporan bahwa ada sepasang remaja putra dan putri yang sedang berduaan di dalam toilet.
Dari jauh terlihat ada dua pasang kaki yang masih mengenakan sepatu sekolah di dalam toilet tersebut.
Keduanya pun tampak ketakutan keluar dari dalam mall lantaran sudah dihadang oleh petugas keamanan dan pengunjung lainnya.
Dan benar saja setelah keluar dari dalam toilet tampak remaja putri tersebut masih mengenakan seragam sekolah pramuka.
Keduanya pun langsung dibawa petugas keamanan untuk dimintai keterangan.
Berikut tips mencegah anak terjerumus dalam pergaulan bebas.
Sebagai orangtua perlu melakukan pengawasan terhadap anak, terutama usia beranjak remaja.
Ini karena tidak sedikit remaja bahkan pelajar melakukan pergaulan bebas.
Psikolog yang juga dosen UIN Antasari Banjarmasin, Yulia Hairina MPsi, mengatakan ini selayaknya menjadi perhatian orangtua. Bagaimana seharusnya orang tua bersikap agar anak tak terjerumus pergaulan bebas.
Dikatakan psikolog Yulia Hairina, pergaulan bebas di kalangan anak muda memang sebuah fenomena yang selalu ada dari waktu ke waktu. Bahkan di masa pandemi ini pergaulan bebas masih marak.
"Sebagaimana hasil riset menunjukan bahwa selama pandemi Covid-19 tetap marak pergaulan bebas," ujarnya.
Secara definisi, ujar Yulia, pergaulan bebas itu identik pada pergaulan remaja yang menyimpang. Tak hanya seks bebas, tapi juga prilaku di luar kewajaran, melanggar aturan agama dan sosial.
"Bergaul dalam kehidupan malam, dugem, narkoba yang merupakan adaptasi budaya barat. Padahal secara budaya jelas beda," jelas Yulia.
Ironisnya, saat ini pergaulan bebas juga sudah menambah anak-anak. Sebab itu orangtua perlu mewaspadai dan mengalami anak saat ia sudah kelas 6 SD, karena ini masa transisi dari masa anak-anak anak ke remaja.
Faktor penyebab anak terjerumus pergaulan bebas itu sangat kompleks. Bisa karena kondisi psikologis remaja yang dalam masa pencarian identitas diri.
Bisa pula karena faktor lingkungan pergaulan. Bisa pula karena masalah dalam keluarga. Keluarga tidak harmonis sehingga anak menjadi broken home dam mencari perhatian kasih sayang di luar rumah.
Selain itu, faktor lain adalah soal gadget yang terkoneksi internet. Banyak hal yang memengaruhi gaya hidup anak apalagi hal yang berbau pornografi.
Menurut Yulia, orangtua harus bentengi anak sejak dini bahkan sejak dalam kandungan dengan mendoakan anak. Kemudian saat anak sudah kelas 3-4 SD mulai harus diamati tingkat lakunya.
"Pondasi agama yang kuat adalah modal utama membentengi anak. Dengan iman dan takwa, maka Insya Allah anak akan terlindungi dan punya prilaku terpuji," jelas psikolog Yulia Hairina.
Orangtua juga harus menjadi sahabat anak. Dengarkan curhatannya. Posisikan diri sebagai sahabat yang mau mendengar dan memberi solusi.
"Jika anak terjerumus dalam narkoba dan saat menjalani rehabilitasi, maka jangan diabaikan, tapi perlu terus di-support oleh keluarganya," pesan Yulia.
"Ajak anak diskusi. Begitupula dalam penggunaan gadget. Ada aturan dalam penggunaan gadget. Pantau pula media sosialnya supaya kita tahu seperti apa konten maupun aktivitasnya," tandasnya.
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut adalah 10 cara menghindari pergaulan bebas:
1. Bersikap optimis dan percaya diri
Memiliki sikap optimis serta percaya diri dapat membuat remaja lebih menghargai dirinya sendiri.
2. Melakukan berbagai kegiatan positif
Berbagai kegiatan positif yang dilakukan saat waktu luang bisa mengalihkan pikiran serta perilaku negatif.
3. Memiliki dan menjaga pola keseimbangan hidup
Menjaga pola makan serta memiliki gaya hidup bersih dan sehat adalah salah satu cara menjaga keseimbangan hidup.
4. Selektif dalam memilih teman
Lingkungan pertemanan sama pentingnya dengan keluarga karena merupakan pihak yang paling sering menjalin relasi dengan remaja.
5. Berusaha mengembangkan talenta untuk meraih cita-cita yang diinginkan
Memiliki kegiatan yang bertujuan mengembangkan talenta, juga bisa mengalihkan pikiran serta perbuatan negatif.
6. Berpikir tentang memiliki rencana masa depan yang baik dan menyenangkan
Memiliki pikiran atau rencana masa depan membuat remaja akan berpikir dahulu sebelum bertindak.
7. Membentuk dan memiliki karakter yang positif, artinya memiliki pendirian yang kokoh serta kuat
Memiliki pendirian yang kokoh membuat remaja tidak mudah terbawa arus pergaulan bebas. Remaja juga lebih berani mengatakan tidak pada perbuatan perilaku menyimpang.
Komentar Pedas