Apa Yang Didapat Rusia Dan Ukraina Dari Gencatan Senjata Terhadap Infrastruktur Energi?
Gencatan senjata dalam serangan terhadap infrastruktur energi akan memberi Rusia dan Ukraina waktu pemulihan yang penting.
jalanviral.com - Gencatan senjata terhadap infrastruktur energi tidak menjamin perubahan besar dalam proses perdamaian, tetapi memberikan waktu krusial bagi Rusia dan Ukraina untuk memulihkan diri.
Kesepakatan Setelah Pembicaraan dengan AS
Kremlin mengumumkan bahwa setelah percakapan telepon dengan Presiden Donald Trump pada 18 Maret, Presiden Vladimir Putin menerima usulan dari pemimpin AS mengenai penghentian serangan terhadap infrastruktur energi antara Rusia dan Ukraina selama 30 hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengadakan percakapan dengan pemimpin AS pada 19 Maret dan menyatakan kesiapan negaranya untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia. Langkah ini dianggap sebagai titik awal penting menuju de-eskalasi konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Gencatan Senjata: Peluang atau Kerapuhan?
Belum jelas kapan perjanjian ini akan berlaku dan bagaimana implementasinya. Pada 19 Maret, baik Rusia maupun Ukraina masih saling menuduh melancarkan serangan terhadap infrastruktur energi satu sama lain, menunjukkan kurangnya kepercayaan serta kerapuhan dari kesepakatan ini.
Rusia mulai menyerang infrastruktur energi Ukraina sejak Oktober 2022, setelah menghadapi kemunduran di medan perang akibat serangan balasan Ukraina. Strategi ini bertujuan untuk melemahkan semangat perlawanan Ukraina dengan menghancurkan sistem energi sebagai tulang punggung ekonomi.
Di sisi lain, Rusia tampaknya juga berusaha membuat penduduk Ukraina menghadapi musim dingin yang keras tanpa listrik dan pemanas, dengan harapan melemahkan semangat perjuangan mereka.
Serangan Udara dan Perubahan Taktik
Volodymyr Kudrytskyi, mantan direktur Ukrenergo, menyatakan bahwa Rusia terus mengubah target dan taktik serangan udara mereka, membuat Kyiv kesulitan dalam mempertahankan sistem energi nasional.
Rusia menggunakan kombinasi drone serang jarak jauh dan rudal balistik untuk menekan pertahanan udara Ukraina. Ketika Kyiv memperkuat gardu listrik utama dengan bunker beton, Moskow mengalihkan targetnya ke pembangkit listrik dan gardu yang lebih rentan.
Pandangan Para Ahli tentang Dampak Gencatan Senjata
Oleksandr Kharchenko, Direktur Pusat Studi Energi Ukraina, menilai bahwa gencatan senjata 30 hari ini tidak akan membawa perubahan besar bagi negaranya. Sebaliknya, ia percaya bahwa periode ini akan memberi Rusia waktu untuk menguatkan pertahanan terhadap serangan Ukraina.
"Ini hanya jeda sementara, kesempatan bagi mereka untuk meninjau kembali pertahanan mereka dan merestrukturisasi strategi perlindungan fasilitas energi. Saya yakin dalam 30 hari, mereka akan menemukan cara untuk mengatasi serangan kami," ujar Kharchenko.
Peter Tesch, mantan duta besar Australia untuk Rusia, juga berpendapat bahwa gencatan senjata ini bisa memberi Ukraina sedikit kelegaan, tetapi tidak akan mengubah dinamika konflik secara signifikan.
Dampak Ekonomi yang Besar
Menurut Sekolah Ekonomi Kyiv, serangan terhadap sektor energi Ukraina telah menyebabkan kerugian lebih dari 14,6 miliar USD. Beberapa pembangkit listrik tenaga air dan termal telah hancur akibat serangan rudal Rusia.
Di sisi lain, Ukraina sejak awal 2024 juga terus melakukan serangan jarak jauh dengan drone terhadap kilang minyak, depo, pipa, dan stasiun pompa bahan bakar di Rusia. Serangan ini bertujuan untuk merusak ekonomi dan membatasi pasokan bahan bakar bagi militer Rusia.
Rusia: Bertahan atau Kewalahan?
Serangan Ukraina telah mengganggu aliran minyak melalui pelabuhan Rusia dan pipa Druzhba, yang memasok minyak mentah ke beberapa negara Eropa. Hal ini berpotensi mengurangi pendapatan Moskow dari ekspor energi. Reuters melaporkan bahwa pada satu titik, serangan terhadap kilang minyak Rusia menyebabkan penurunan kapasitas pemrosesan hingga 10%.
Menurut Marc Polymeropoulos, mantan pejabat intelijen AS, keputusan Putin untuk menyetujui penghentian serangan terhadap infrastruktur energi menunjukkan bahwa serangan Ukraina telah memberikan dampak lebih besar dari yang diperkirakan.
Namun, perusahaan minyak besar Rusia masih mampu memperbaiki beberapa kerusakan dengan cepat. Mikhail Krutikhin, analis energi Rusia yang kini tinggal di Oslo, Norwegia, menyatakan bahwa kerusakan pada kilang minyak Rusia belum mencapai tingkat yang sangat parah.
Krutikhin juga menambahkan bahwa Rusia memiliki cukup banyak infrastruktur energi untuk mengalihkan produksi minyak mentah dari kilang yang terkena serangan. Namun, jika serangan berlanjut, beberapa komponen kilang minyak bisa memerlukan waktu bertahun-tahun untuk diproduksi dan dipasang kembali.
Sergey Vakulenko, pakar energi di Carnegie Endowment for International Peace, memperkirakan bahwa perusahaan minyak Rusia saat ini belum menghabiskan lebih dari satu miliar USD untuk memperbaiki kerusakan akibat serangan Ukraina.
Siapa yang Lebih Diuntungkan?
Para pakar menilai bahwa sulit untuk menentukan apakah Rusia atau Ukraina akan lebih diuntungkan dari gencatan senjata ini. Kudrytsky menegaskan bahwa kesepakatan ini akan memberi Ukraina waktu yang sangat dibutuhkan untuk memperbaiki gardu listrik dan pembangkit tenaga mereka tanpa takut diserang.
Di sisi lain, bagi Rusia, penghentian serangan Ukraina akan memberikan ketenangan bagi masyarakatnya dan mengurangi ancaman terhadap infrastruktur minyak mereka.
Meski demikian, gencatan senjata ini masih jauh dari solusi akhir. Untuk memahami lebih lanjut perkembangan konflik ini, kunjungi jalanviral.com untuk informasi terkini dan analisis mendalam.
Komentar Pedas