Siapa Lebih Kompetitif Pria atau Wanita
jalanviral.com — Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa dalam beberapa bentuk persaingan sosial, wanita justru menunjukkan intensitas yang lebih tinggi dibanding pria—terutama dalam konteks hubungan antar sesama jenis kelamin.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal bergengsi Nature tahun 2023 oleh Profesor Tim Clutton-Brock dari Universitas Cambridge, Inggris, menggali dinamika tersembunyi dalam kompetisi tidak langsung antar wanita. Studi ini melibatkan hampir 600 partisipan berusia 25–45 tahun yang sudah menikah dan memiliki anak. Mereka diminta memprediksi reaksi sesama jenis dalam lebih dari 20 situasi sosial yang melibatkan sumber daya menguntungkan bagi wanita—seperti makanan, rasa aman, status sosial, kekuasaan, dan lainnya.
Hasilnya mencengangkan: wanita yang merasa kekurangan suatu sumber daya tertentu cenderung merasakan emosi negatif yang jauh lebih kuat terhadap wanita lain yang memilikinya, dibandingkan dengan respons pria dalam situasi serupa. Misalnya, wanita dengan penampilan fisik kurang menarik cenderung merasa tidak nyaman, bahkan membenci, wanita yang lebih cantik.
Namun menariknya, ketika sumber daya tersebut dimiliki oleh pria, wanita cenderung tidak menunjukkan persaingan yang berarti. Persaingan hanya terasa signifikan jika sumber daya itu dimiliki oleh sesama wanita.
Penelitian ini menemukan bahwa wanita memperlihatkan sikap negatif yang kuat terhadap wanita lain yang memiliki posisi berpengaruh di tempat kerja, penampilan menarik, latar belakang keluarga yang baik, pasangan ideal, rumah yang nyaman, kesehatan prima, dan keterlibatan aktif dalam komunitas. Dengan kata lain, wanita cenderung lebih sensitif terhadap ketimpangan sumber daya di antara sesama jenis—dan bukan antar jenis kelamin. Artinya, mereka tidak terganggu jika kalah bersaing dengan pria, tapi akan merasa frustrasi bila kalah dari wanita lain dalam aspek yang dianggap penting.
Menurut teori psikologi evolusi, perbedaan ini terbentuk dari sejarah panjang wanita dalam menghadapi risiko kekerasan fisik. Oleh karena itu, mereka lebih mengembangkan bentuk konflik sosial yang tersembunyi, terutama dalam aspek-aspek seperti penampilan, status sosial, dan pasangan hidup. Di sisi lain, pria cenderung menunjukkan persaingan yang lebih langsung—baik melalui kompetisi fisik, dominasi terbuka, maupun tantangan terang-terangan.
Meski kedua gender sama-sama memiliki naluri bersaing, wanita sering kali menghindari persaingan terbuka karena tekanan sosial yang mengharapkan mereka untuk tetap ramah, bersahabat, dan tidak mendominasi. Akibatnya, bentuk persaingan antar wanita lebih sering muncul dalam bentuk halus seperti penilaian sosial, penampilan, atau status emosional.
Ingin tahu lebih banyak penelitian menarik seputar psikologi sosial dan dinamika gender? Kunjungi jalanviral.com —platform informasi yang menyajikan berita terkini dan mendalam, penuh wawasan yang membuka perspektif baru tentang kehidupan.
Komentar Pedas