Demo Warga Tolak Jokowi Lebaran di Jogja, Dianggap Perusak Demokrasi
Sebuah video yang menunjukkan sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi membawa spanduk penolakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlebaran di Jogja viral di media sosial.
Bahkan, video tersebut telah ditonton sebanyak 51.623 kali. Dari video berdurasi 9 menit 15 detik itu tertulis keterangan aksi dilangsungkan di Titik Nol Kilometer Jogja pada Selasa (19/03/2024) lalu.
Video yang diunggah melalui kanal YouTube @radja tanah leluhur itu diberi judul Aksi menolak Jokowi berlebaran di Jogja memperlihatkan sejumlah ibu-ibu berdiri memegang spanduk bertuliskan 'rakyat Jogja menolak Jokowi berlebaran di Jogja'.
Sementara, dibelakang kerumunan ibu-ibu itu, ada seorang laki-laki berdiri diatas mobil bak terbuka sambil melakukan orasi.
Dalam orasinya, pria tersebut berujar bahwa demokrasi Indonesia dirusak oleh keluarga Jokowi. Ia menilai bahwa Indonesia bukan lagi negara hukum, melainkan negara mafia yang dikuasai segelintir penguasa.
"Ini adalah negara mafia saudara-saudara, bukan negara hukum," ucapnya dikutip melalui tayangan video pada Kamis (28/03/2024). "Seharusnya orang seperti saya itu menikmati kekuasaan yang sudah saya perjuangkan sejak tahun 98, tetapi akhirnya saya kembali hadir ditengah-tengah saudara karena saya merasakan bahwa demokrasi sudah diinjak-injak oleh keluarga Jokowi saudara-saudara," sambungnya.
Menurut dia, bangsa Indonesia telah hancur karena dirusak oleh elit kapitalis dengan menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan. Kemudian, dia juga menyinggung Jokowi yang dinilainya melanggar banyak aturan karena memaksakan aturan agar putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka ikut dalam kontestasi politik sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pemilu 2024 kemarin.
"Jokowi jelas-jelas melanggar banyak aturan seperti halnya anaknya yang dipaksakan untuk ikut kontestasi politik untuk menjadi wakil presiden," tuturnya. Proses penetapan Gibran sebagai calon wakil presiden menurutnya adalah kecurangan dengan melakukan kongkalikong bersama Mahkamah Konstitusi (MK) melalui perubahan pasal-pasal sehingga Gibran bisa dan lolos ikut di Pemilu 2024.
Atas alasan-alasan tersebut, melalui unjuk rasa ini mereka menolak kedatangan Jokowi ke Yogyakarta termasuk saat lebaran nanti.
Massa khawatir jika Jokowi datang ke Jogja hanya akan mengobrak-abrik ketentraman warga karena seperti yang telah ia lakukan kepada demokrasi Indonesia.
Komentar Pedas