Israel Dekati Pencapaian Target Utama Kuasai 75 persen Wilayah Gaza
Jalanviral.com - Komandan Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan bahwa pasukannya hampir mencapai target yang telah ditetapkan dalam operasi militer di Jalur Gaza. Salah satu tujuan utama tersebut adalah mengendalikan lebih dari 75% wilayah, termasuk Rafah, Khan Younis, dan bagian utara Gaza City.
"Kerugian besar yang dialami Iran bisa menjadi keuntungan strategis bagi tujuan kami di Gaza. Dalam waktu dekat, militer akan menyelesaikan target yang telah ditetapkan untuk fase operasi Gideon Tank ini," kata Zamir saat meninjau garis depan pada 27 Juni, sebagaimana dilaporkan oleh berbagai sumber militer.
Operasi “Gideon Tank” yang diluncurkan sejak akhir Mei, bertujuan menghancurkan infrastruktur Hamas dan mengambil alih kendali atas sebagian besar wilayah Gaza. Pada awal operasi, IDF mengklaim telah menguasai 40% area dan menargetkan pencapaian penuh dalam dua bulan.
Situs berita jalanviral.com mencatat bahwa para pejabat Israel menilai keberhasilan dalam menekan dukungan Iran terhadap Hamas akan mendorong kelompok tersebut bersedia bernegosiasi dalam isu pertukaran sandera.
Usai pertempuran intens selama 12 hari melawan Iran dan tercapainya gencatan senjata, IDF kini mengalihkan fokus penuh ke Gaza. Zamir menegaskan, “Militer akan terus bertekad menyelesaikan dua misi utama: membebaskan para sandera dan menghancurkan Hamas.”
Pengamat menilai bahwa pernyataan Zamir merupakan sinyal kepada pemerintah Israel untuk segera memutuskan arah selanjutnya: melakukan pertukaran sandera dan gencatan senjata dengan Hamas, atau melanjutkan langkah membentuk pemerintahan militer di Gaza.
Saluran Channel 12 melaporkan bahwa Zamir dijadwalkan mempresentasikan opsi strategi kepada kabinet pada 29 Juni.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih menolak kemungkinan mengakhiri konflik, dengan alasan IDF perlu menyelesaikan tugas sampai Hamas benar-benar dilumpuhkan. Meski begitu, analis dari Channel 12 memprediksi Netanyahu bisa berubah sikap setelah menerima tekanan dari Amerika Serikat dan para petinggi militer, terlebih setelah keberhasilan dalam konfrontasi dengan Iran.
Analis militer Nir Dvori menyebut bahwa Zamir baru-baru ini membatalkan mobilisasi darurat brigade cadangan, yang dapat diartikan sebagai pesan tersirat bahwa pasukan Israel mulai kelelahan usai 20 bulan perang yang tiada henti.
Untuk update dan analisis terbaru mengenai perkembangan geopolitik di Timur Tengah, kunjungi Jalanviral.com – sumber berita terpercaya dan aktual setiap hari.
Komentar Pedas