Kampanye Ustaz Dadang Muliawan Bikin Kaget: Amin Menang Wajib, Amin Kalah Dosa
Viral di media sosial video yang memperlihatkan KH Dadang Muliawan, ustaz asal Ciamis, melakukan kampanye pasangan calon (paslon) Anies Muhaimin (AMIN). Namun, publik dibuat salah fokus dengan jargon yang dibuatnya.
Dalam video yang beredar di YouTube dan Instagram, Ustaz Dadang Muliawan yang merupakan Wakil Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat, menyebut AMIN menang adalah wajib dan AMIN kalah adalah dosa. Hal itu dikatakan dalam rapat konsolidasi Pemenangan Anies-Muhaimin (Pemanis) yang dilakukan Gedung Aula KH Ruhiat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya pada 14 Januari 2024 lalu.
Dadang Muliawan juga mengaitkan kata ‘Amin’ yang terdapat di dalam al-Quran. Disebutnya bahwa kata Amin disebut sebanyak 14 kali dalam 8 surat yang berbeda. Beliau juga menyebutkan surat apa saja dan dalam ayat berapa kata Amin disebut di dalam Al-Quran.
“Kata Amin jadi terdapat di dalam Al-Quran disebut 14 kali dan dalam 8 surat,” ujarnya yang dikutip dari video di kanal YouTube Kemas yustri pada Minggu, 28 Januari 2024.
Surat-surat yang disebutkan antara lain, surat Al A’raf ayat 68, surat Yusuf ayat 54, surat An Naml ayat 39, Al Qasas ayat 26, As Syuara ayat 107, 125, 147, 162, 178, 193, surat Ad Dukhan ayat 18, ayat 51, surat At Takwir ayat 21, dan surat At Tin ayat 3.
Lebih lanjut, kemenangan AMIN ditulis secara eksplisit di dalam Al-Quran. Kemudian, Ustaz Dadang juga membacakan isi beberapa ayat dalam surat yang telah disebutkannya. “Amin menang wajib, Amin kalah dosa, secara eksplisit ditulis dalam Al-Quran,” ujarnya lagi.
Sontak saja, video tersebut langsung menyita perhatian publik, bahkan diunggah ulang di Instagram oleh akun @suryoprabowo2011 hingga menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari netizen di kolom komentarnya.
“Politik Identitas yang menyesatkan dan membodohi rakyat. Tidak ada Perintah dalam Al-Quran yg eksplisit mewajibkan Muslim mencoblos AMIN.”
“Bingung sama pendukung Anies.. anies itu mau nyalon presiden apa mau nyalon jadi nabi /imam mahdi.”
Komentar Pedas