Krisdayanti Beri Kejutan, Maju Jadi Calon Wali Kota Batu : Saya Menemukan Cara Pulang yang Elegan
Krisdayanti, anggota DPR RI periode 2019/2024, menyatakan tekadnya untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Keputusan ini diambil setelah dirinya mendapatkan rekomendasi dari Partai PDI Perjuangan. Diva Pop kelahiran Malang ini mengungkapkan bahwa dirinya telah menemukan "cara pulang yang elegan" untuk kembali ke kampung halamannya.
"Alhamdulillah, saya tidak pernah membayangkan rencana Tuhan bagi saya. Saya juga tak pernah menyangka bahwa perjalanan hidup saya akan membawa saya kembali ke Batu dengan cara yang begitu istimewa, yakni dicalonkan sebagai bakal calon kepala daerah," ujar Krisdayanti dalam podcast EdShareOn dengan host Eddy Wijaya, yang tayang perdana pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Krisdayanti, yang akrab disapa KD, meninggalkan Batu pada usia 9 tahun bersama ibunya, Rachma Widadiningsih, untuk mencari peruntungan di Jakarta pada tahun 1984. "Jalan dan rencana Tuhan memang selalu luar biasa. Saya merasa inilah cara elegan untuk kembali ke kampung halaman, untuk berbakti," ujar Krisdayanti, istri dari pengusaha asal Timor Leste, Raul Lemos.
Meskipun gagal mempertahankan kursinya di DPR pada Pemilu 24 Februari 2024, Krisdayanti tetap bertekad maju sebagai bakal calon Wali Kota Batu. Ia ingin melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat dengan membawa visi Kota Batu SERU, singkatan dari Sejahtera, Rukun, Bersatu. "Banyak yang bilang pembangunan di Kota Batu sudah maju, tetapi ketika kita tanya masyarakatnya, apakah mereka sudah benar-benar sejahtera? Bagi saya, Pilkada bukan sekadar momentum politik, melainkan gerakan bersama rakyat," tegasnya.
Dukungan yang ia terima dari berbagai pihak semakin memantapkan niatnya untuk maju sebagai pemimpin Kota Batu. KD aktif mengunjungi masyarakat untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Beberapa isu yang diangkat KD adalah masalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mengganggu dan sejumlah infrastruktur yang membutuhkan perbaikan.
"Sesuai data statistik, 98 persen masyarakat Indonesia belum memilah sampah dengan baik. Ada beberapa faktor seperti kurangnya fasilitas, kurangnya edukasi, dan belum adanya kesadaran untuk memilah sampah. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 menyebutkan bahwa kita bisa terbebas dari sampah 100 persen jika 30 persen sampah dikelola di rumah, sedangkan 70 persennya dikirim ke TPA. Saya berharap nanti ada lembaga atau investor yang bisa membantu mengolah sampah menjadi biodiesel atau produk lainnya," jelasnya.
KD juga menegaskan komitmennya untuk mendorong sektor wisata Kota Batu yang memiliki potensi luar biasa. Dengan memajukan pariwisata, ia berharap dapat meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi angka kemiskinan.
"Kota Batu memiliki wisata alam (nature), wisata budaya (culture), dan wisata petualangan (adventure). Namun, akses transportasi masih kurang memadai. Ini yang akan kami perbaiki," tegas Krisdayanti.
Dengan tekad yang kuat dan visi yang jelas, Krisdayanti siap untuk kembali ke kampung halamannya dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Kota Batu. Ia berharap dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Batu dan menjadikan Kota Batu sebagai kota yang lebih sejahtera, rukun, dan bersatu.
Komentar Pedas