Tamara Tyasmara Berduka, Menolak Lihat Detik Detik Kematian Dante di CCTV
Sidang kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante, anak Tamara Tyasmara, kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Senin, 19 Agustus 2024. Sidang kali ini beragendakan keterangan saksi ahli, termasuk ahli renang, ahli forensik, dan ahli digital forensik atau CCTV.
Namun, Tamara Tyasmara, ibu kandung Dante, mengaku tidak siap jika harus kembali melihat detik-detik Dante ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi (YA) di dalam rekaman CCTV. "Katanya hari ini akan diputar lagi CCTV ya. Tapi saya nggak siap (lihat CCTV-nya lagi). Kalau memang diputar kemungkinan saya akan keluar ruang sidang," kata Tamara di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. "Cukup sekali aja," tegasnya.
Tamara merasa bahwa melihat kembali rekaman tersebut akan sangat menyayat hati. Ia telah cukup merasakan sakit dan trauma akibat kehilangan Dante.
Di tengah persidangan, hadir pula Angger Dimas, anak dari Yudha Arfandi, bersama ayah kandungnya, Agus Rianto. Angger dan rombongannya langsung mengambil posisi terdepan di ruang sidang untuk mendengarkan kesaksian para ahli dengan seksama.
Sebagai informasi, Dante meninggal dunia pada 27 Januari 2024 di kolam renang daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Yudha Arfandi, yang disebut polisi membenamkan Dante sebanyak 12 kali di dalam kolam sedalam 1,5 meter, mengaku melakukan itu untuk latihan pernapasan.
Yudha kini menjadi terdakwa dalam kasus ini. Ia dijerat dengan Pasal 80, Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.
Sidang ini menjadi momen yang penuh emosi bagi Tamara Tyasmara. Ia harus kembali menghadapi kenyataan pahit tentang kematian Dante dan menyaksikan proses hukum yang sedang berjalan. Kehadiran Angger Dimas di ruang sidang juga menambah kompleksitas situasi.
Kejadian ini menyoroti pentingnya perlindungan anak dan penegakan hukum yang adil. Kehilangan anak merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan bagi setiap orang tua, dan kasus ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi Dante dan keluarga yang ditinggalkannya.
Proses hukum yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku.
Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap keselamatan anak dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi mereka.
Komentar Pedas