Viral Kesurupan Massal di Pabrik Grobogan, Warga Sebut gegara Langgar Tradisi

Sebuah video yang memperlihatkan peristiwa kesurupan yang dialami sejumlah buruh pabrik viral di media sosial. 



Thông tin phim
Viral! Kesurupan Massal Buruh Pabrik di Grobogan yang Beroperasi Saat  Tradisi Apitan

Peristiwa itu ternyata terjadi di wilayah Kecamatan Tegowanu, Grobogan.

Momen kesurupan massal itu salah satunya diunggah akun Instagram @infogrobogan.id. Dalam video tampak tiga perempuan berada di semacam ruang perawatan. Salah satunya berbaju garis hitam putih berteriak histeris

"Ingat! Ingat! sampai terjadi lagi hancuurr! hancuuurrr!," kata perempuan tersebut.

Bahkan ada video yang melihatkan seorang perempuan berkaus kuning di ruangan dengan banyak mesin jahit histeris. Dia tertawa cekikikan bak film horor dan berusaha ditenangkan sejumlah orang.

Peristiwa itu terjadi di kawasan industri Tegowanu, Grobogan, Kamis (8/6/) pukul 12.30 WIB. Kepala Disnakertrans Kabupaten Grobogan Teguh Harjokusumo menyebut peristiwa itu terjadi di salah satu pabrik pembuatan tas.

"Sesuai hasil koordinasi dengan ibu HRD pabrik tersebut, memang betul hari Kamis, 8 Juni 2023 sekitar jam 12.30-14.00 beberapa karyawan kesurupan," kata Teguh lewat pesan singkat, Jumat (9/6/2023).

"Empat orang kesurupan," imbuhnya.

Ia menyebutkan pihak pabrik langsung memanggil tokoh agama. Kemudian sekitar pukul 14.30 WIB situasi sudah terkendali. Para karyawan kemudian dipulangkan dan shift malam ditiadakan.

"Kondisi saat mulai jam 14.30 sudah terkendali, pihak manajemen mengambil langkah mengundang ustaz. Dan pada pukul itu juga 14.30 WIB, pihak manajemen memutuskan memulangkan seluruh karyawan dan meniadakan shift malam," jelasnya.

Teguh menyebut, dari pihak desa juga memberikan penjelasan biasanya perusahaan libur ketika perayaan Apitan. Namun karena produksi meningkat, akhirnya karyawan tetap masuk dengan ketentuan dari pihak desa yaitu menghentikan kegiatan pekerjaan pada pukul 10.00-12.00 WIB.

"Setelah berkoordinasi dengan pihak Kepala Desa Gebangan, manajemen tetap melaksanakan hari kerja biasa dengan melaksanakan ketentuan syarat pihak desa maka jam 10.00-12.00 WIB perusahaan menghentikan sementara kegiatan produksi pada jam tersebut," jelas Teguh.

Teguh menyebut, situasi di pabrik itu hari ini sudah aman dan melakukan kegiatan seperti biasa. Pihak yang kesurupan juga tidak ada yang sampai dibawa ke rumah sakit.

"Hari ini masuk seperti biasa," tegasnya.

Kepala Desa Gebangan Sugihartono membenarkan soal tradisi Apitan tersebut. Memang biasanya libur namun saat itu produksi sedang tinggi. Soal Apitan memang sudah menjadi tradisi untuk menjaga budaya.


"Satu warga saya buruh pabrik itu kesurupan karena nekat masih bekerja. Alhamdulillah pulih setelah minum air putih yang saya doakan. Konon saat Apitan diimbau menghentikan aktivitas sejenak untuk nguri-nguri budaya," ujar Sugihartono kepada wartawan.

image widget
Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas