Gresik vs Deltras Rusuh. Sudah Saatnya Kita Punya Polisi Olahraga

Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir sebelumnya pernah mengutarakan keinginan untuk membentuk POLISI OLAHRAGA.



Thông tin phim


Salah satu alasannya adalah karena seringnya terjadi bentrokan antara supporter dengan supporter lain, ataupun supporter dengan aparat keamanan.

Khususnya untuk bentorakan dengan aparat, Erick Thohir beralasan bahwa selama ini tidak ada kedekatan antara supporter dengan aparat keamanan, yang disebabkan tidak adanya polisi khusus yang bisa dikenali para supporter.

Salah satu statement Erick soal supporter vs aparat yang saya kutip dari JPNN :

"Kenapa saya mendorong polisi olahraga supaya aparat ini dekat dengan kita. Kalau polisinya ganti-ganti dia tidak kenal kita. Tapi kalau dia punya job desk yang dekat sama kita, artinya ada komunikasi yang lebih baik, jangan terpersepsikan suporter ini mau bikin ribut," kata Erick.

Usulan soal polisi olaharaga ini juga sudah disampaikan oleh Erick Thohir ke Presiden Jokowi dan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, dan dia pun berjanji untuk terus mendorong agar usulan ini bisa segera diwujudkan. Sumbernya dari TVONENEWS.

Ide Erick Thohir ini sebenarnya sangat brilian, karena baru-baru ini terjadi lagi kerusuhan supporter dalam pertandigan Gresik Unitedvs Deltras Sidoarjo yang dilaksanakan di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik pada Minggu 19 November 2023. Dalam pertandingan itu, sang tuan rumah, Gresik United dipermalukan oleh tamunya dengan skor 1-2.

Supporter yang tidak terima dengan kekalahan tersebut, kemudian berkumpul, dan hendak melakukan demonstrasi/unjuk rasa yang ditujukan ke Manajemen Gresik United. Namun unjuk rasa tersebut dihalangi oleh barikade polisi dikarenakan saat itu pemain Deltras Sidoarjo masih berada di stadion.

Tidak terima dihadang oleh polisi, para supporter tersebut kemudian bertindak anarkis dengan melempar objek keras seperti batu ke arah barikade polisi. Video soal pelemparan ini bisa anda temukan di berbagai media sosial. Saya sendiri melihat videonya dari akun @agama_bola di media X

Pihak kepolisian pun kemudian mengambil tindakan melempar gas air mata untuk membubarkan kerumunan tersebut.

Berikut ini adalah pernyataan Kapolres Gresik soal gas pelemparan batu yang saya kutip dari CNN :

"Kami tidak bersifat reaktif, kami tetap mengimbau agar seluruh suporter bisa kembali ke rumah masing-masing namun imbauan itu tidak diindahkan bahkan petugas kami mendapatkan lemparan batu,"

"Dan sudah melalui tahapan yang sangat panjang, di mana anggota kami sudah bertahan kurang lebih satu jam di lokasi, namun dari masyarakat tidak membubarkan diri," ucapnya.

"Setelah kami melakukan tembakan gas air mata itu, Alhamdulillah masyarakat bisa membubarkan diri," pungkasnya.

Dari kejadian tersebut, tercatat hanya 7 supporter yang mengalami luka-luka, sementara terdapat 10 aparat keamanan yang terluka, bahkan ada aparat yang sampai dijahit kepalanya karena mengalami luka akibat lemparan batu.

Dari kejadian ini, saya kembali teringat sama usulan Erick Thohir soal POLISI OLAHRAGA,

Salah satu penyebab terjadinya bentrokan ini, acap kali karena kurang efektifnya komunikasi dari aparat keamanan yang bertugas dengan para supporter.

Dengan adanya polisi olahraga di tiap daerah, jelas akan membantu untuk mewujudkan komunikasi efektif tersebut. Para polisi olahraga di suatu daerah tentu akan kenal dengan para supporter di daerah tersebut dan juga sebaliknya.

Dengan saling mengenal, maka akan timbul sikap saling menghormati.

Dengan adanya sikap saling menghormati, maka bentrokan antara supporter dan aparat keamanan pun akan bisa diminimalisasi.


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas