Harry Kane Dan Akhir Dari “Kutukan” Tanpa Gelar



Thông tin phim


Random image

jalanviral.com – Setelah bertahun-tahun menjadi bahan candaan karena belum pernah mengangkat trofi besar, akhirnya Harry Kane menutup babak itu dengan gelar Bundesliga pertamanya bersama Bayern Munich—di usia 31 tahun.

Meski tidak bermain dalam laga kontra Leipzig pada 3 Mei karena akumulasi kartu kuning, Kane tetap hadir di stadion. Sesuai regulasi Bundesliga, pemain yang terkena sanksi tidak boleh berada di lapangan 30 menit sebelum dan sesudah pertandingan. Namun, pihak penyelenggara memberikan pengecualian untuk Kane agar bisa turun ke lapangan dan merayakan gelar jika Bayern menang. Sayangnya, Leipzig mencetak gol di detik terakhir, menunda pesta juara.

Ironisnya, kabar bahwa Bayern menjadi juara justru datang di saat Kane tidak bermain. Pada 4 Mei, Bayer Leverkusen ditahan imbang oleh Freiburg 2-2, memastikan gelar untuk Bayern. Kane dan rekan-rekannya, termasuk Eric Dier, menyaksikan momen ini bersama. Dalam suasana penuh emosi, Kane pun mengunggah video menari sambil menyanyikan lagu “We are the champions” – akhirnya, kutukan tanpa trofi selama 15 tahun kariernya resmi berakhir.

Kane bergabung dengan Bayern pada musim panas 2023, meninggalkan Tottenham demi mengejar gelar yang selalu luput darinya. Meski Bayern adalah raja Bundesliga selama 11 musim berturut-turut sebelum kedatangan Kane, musim pertamanya justru berakhir tanpa satu pun trofi. Bahkan DFL-Supercup pun gagal diraih.

Musim ini pun tidak sepenuhnya berjalan mulus—Bayern gagal di Piala Jerman dan Liga Champions. Namun, di Bundesliga, tim asuhan Vincent Kompany menunjukkan konsistensi luar biasa.

“Saya memang sial, tapi saya tidak terlalu mempermasalahkannya. Jangan khawatir, saya akan merayakannya lebih heboh dari siapa pun,” ujar Kane, mengingat dirinya absen dalam laga penentu karena sanksi.

Bagi Kane, gelar ini sangat spesial. "Kane pantas mendapatkannya," kata legenda Bayern dan Tottenham, Jürgen Klinsmann kepada BBC Sport. “Statistiknya luar biasa, dan dia akan terus mencetak gol. Saya sangat menikmati permainannya.”

Kane sebelumnya dijuluki “agen 007” karena telah tujuh kali menjadi runner-up dalam berbagai ajang, termasuk Liga Champions 2019, Euro 2020 & 2024, serta berbagai turnamen domestik bersama Tottenham. Bahkan musim lalu, ia kalah di DFL-Supercup dari Leipzig. Semua ini menjadikannya bahan olok-olok tentang ‘pemain hebat tanpa gelar’.

Namun dengan lebih dari 200 gol di Premier League, penghargaan Sepatu Emas di Inggris, Liga Champions dan kini Bundesliga, serta gelar top skor di Piala Dunia 2018 dan Euro 2024, jelas Kane bukan pemain biasa. Ia bahkan disebut-sebut sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini.

Tak kalah menarik, meskipun Kane belum fasih berbahasa Jerman saat datang ke Bayern, ia berusaha keras beradaptasi. Ia ikut festival budaya seperti Oktoberfest, mengenakan pakaian tradisional Lederhosen, dan menyewa guru privat bahasa Jerman. “Mungkin anak-anak saya akan bisa berbahasa Jerman lebih dulu daripada saya,” katanya berseloroh.

Klinsmann menambahkan, “Orang Jerman menyukai Kane, bukan hanya karena kemampuannya, tapi juga karena kepribadiannya. Dia ramah, rendah hati, dan bersikap seperti pemimpin.”

Komentator ARD Radio, Taufig Khalil, juga mengungkapkan bahwa Kane selalu menyapa media dan jarang menghindar dari pertanyaan, tidak seperti pemain lain. “Dia seperti James Bond di lapangan—mematikan dan punya lisensi untuk mencetak gol,” ujar Khalil.

Kini, kutukan telah berakhir. Kane telah membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan tidak akan mengkhianati hasil. Untuk update menarik lainnya dari dunia olahraga dan selebritas, kunjungi jalanviral.com – tempat berita viral bertemu gaya hidup masa kini.

Random image image widget


Bỏ Qua Quảng Cáo

Sau 5 giây sẽ có nút "Bỏ Qua Quảng Cáo"

Đang lựa chọn dữ liệu nhanh nhất gần vùng.

Nhập mật khẩu 123 để xem!

X

Komentar Pedas