Pendaki Ngamuk Jaket Anti Airnya Basah Kuyup, Balasan Apparel Tak Disangka
Pendaki wanita terjebak badai dan mencurahkan kekesalannya karena jaketnya yang disebut waterproof ternyata basah kuyup.
Wanita dari Texas bernama Jennifer Jensen basah kuyup dari ujung kepala hingga ujung kaki ketika tengah mendaki di puncak Danau Hooker Valley di Selandia Baru. Padahal, jaket hujan berwarna hitam merk The North Face yang ia kenakan diklaim anti air.
Pendakian tersebut ia lakukan dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-30. Ia mengenakan jaket dengan bahan 'DryVent' merk The North Face untuk mendaki gunung karena dia yakin akan terjadi hujan lebat.
Dalam video TikTok berdurasi 40 detik, ia mencurahkan kekesalannya dan menuntut apparel tersebut untuk mengirimkannya di puncak bukit yang tengah ia daki.
"Saya punya masalah dengan North Face. Saya membeli 'jaket hujan' ini beberapa hari yang lalu dan label iklannya mengatakan bahwa jaket ini tahan air, sebagaimana layaknya jaket hujan. Dengar, saya yakin 100 persen bahwa di luar sedang hujan dan saya basah kuyup," ujarnya
"Dengar, saya tidak ingin pengembalian uang. Saya ingin Anda mendesain ulang jas hujan ini agar tahan air dan mengirimkannya dengan cepat ke puncak Danau Hooker Valley di Selandia Baru, di mana saya akan menunggu. Saya akan menjadi satu-satunya orang di atas sini yang terlihat seperti tikus yang tenggelam," imbuhnya dengan kesal.
Video tersebut jadi viral dan mengundang apparel outdoor tersebut memberikan respons. Dalam video lanjutan, terlihat anggota kru bergegas membawakan jaket berwarna merah dan melompat ke helikopter untuk mengantarkan jaket yang baru. Hingga akhirnya video tersebut menunjukkan jaket tersebut diberikan kepada kustomer yang kesal tersebut.
Video yang merespons komplain dari pengguna tersebut dipuji oleh para netizen. Disebut sebagai tanggapan yang kreatif.
Dilansir dari Daily Mail, Jumat (1/12/2023), sang pendaki Jennifer mengatakan kepada FEMAIL bahwa ia awalnya kecewa karena jaket yang dibelinya langsung basah kuyup setelah hujan.
Jennifer mengatakan bahwa dia tidak yakin mengapa jaket pertama tidak berfungsi dengan baik dan bertanya-tanya apakah itu hanya masalah produk yang rusak sekali saja.
"Saya membuat video pendek itu dengan berpikir bahwa hanya sahabat saya yang akan melihatnya karena saya tidak memiliki banyak pengikut saat itu. Saya tidak pernah membayangkan bahwa video itu akan menjadi viral dan saya tidak mengunggahnya dengan harapan video itu akan mendapatkan perhatian," ungkapnya.
"Saya bukan seorang influencer dan tidak pernah berniat untuk menjadi seorang influencer. Saya hanya mencoba membuat situasi yang tidak menguntungkan menjadi lucu dan ringan. Saya senang perusahaan mengulurkan tangan untuk menebus kekecewaan atas pengalaman pelanggan. Itu adalah petualangan yang sangat menyenangkan dan tak terduga," lanjutnya.
Komentar Pedas