Viral Rombongan Elf SMK Tangsel Masuk Lautan Pasir Bromo Berujung Minta Maaf
Ada ada saja ulah agen travel di Probolinggo ini. Pihak travel nekat membawa rombongan puluhan Elf yang ditumpangi SMK Tangerang Selatan (Tangsel) masuk lautan pasir Bromo. Peristiwa tersebut membuat heboh hingga viral di media sosial.
Sebuah video berdurasi 36 detik memperlihatkan deretan Elf melintas di lautan pasir Bromo. Sebanyak 22 Elf dengan berbagai warna itu tampak melenggang di antara laju jip dan sepeda motor wisatawan. Rombongan itu diduga masuk melalui pintu Cemorolawang, Probolinggo.
Video yang direkam pelaku wisata jip itu awalnya menunjukkan dua Elf silver berjalan beriringan, tak jauh di depannya ada Elf bermotif Doraemon dan berwarna biru dengan corak hitam. Perekam kemudian melanjutkan perjalanan dengan mendahului beberapa Elf di sampingnya.
Dan, benar saja, tak hanya sekitar lima Elf, masih ada beberapa Elf lain yang sudah lebih dulu berjalan di depan. Pada bagian jendela Elf tersebut juga dipasang kertas seperti penanda nomor urut kendaraan. Dalam rekaman terlihat ada kertas bertuliskan angka 8 yang ditempel di jendela dekat pintu penumpang.
Aksi rombongan puluhan Elf ini pun menghebohkan jagat maya. Pasalnya, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mempunyai aturan ketat terkait kendaraan pribadi atau umum di lokasi tersebut. Kendaraan yang tidak memenuhi spesifikasi dan teknis tertentu dilarang masuk ke medan ekstrem lautan pasir Bromo.
Balai Besar TNBTS juga telah mengatur transportasi yang diperbolehkan melewati kawasan lautan pasir Bromo. Sesuai aturan, hanya roda empat dari paguyuban jip wisata dan petugas setempat yang diizinkan melewati kawasan TNBTS. Sementara kendaraan roda empat lain dibatasi hanya sampai pintu masuk Cemoro Lawang, Wonokitri, dan Jemplang.
Terungkap Elf Masuk Lautan Pasir Bromo Rombongan SMK Tangerang Selatan. Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura Sunaryono menyesalkan peristiwa tersebut.
Ia mengaku pihak desa tidak mengetahui proses sebelum puluhan Elf itu masuk lautan pasir Bromo. Ia pun menilai aksi tersebut merugikan pelaku wisata setempat, terutama pengusaha jip.
"Kalau dikatakan melanggar memang iya, karena di situ memang jalur jip. Tapi kami kembalikan lagi, apakah pihak wisatawannya sudah memesan jip atau tidak, kami tidak tahu. Tapi pelaku usaha ini, pastinya kena imbas," kata Sunaryono, Sabtu (25/5/2024).
"Jadi, masalah diizinkan pihak BBTNBTS kami tidak tahu persis, yang jelas itu ranahnya TNBTS. Kami sering menyampaikan jika keterkaitan kenyamanan wisatawan, ayo duduk bersama, dan juga aturan yang ada dipatuhi bersama," terangnya.
Komentar Pedas