Kisah Tragis: Pria Belgia Meninggal Akibat Sindrom Nasi Goreng
Viral di media sosial video yang menyebutkan bahwa seorang pria asal Belgia meninggal dunia akibat sindrom nasi goreng.
Diketahui pria berusia 20 tahun ini merupakan seorang mahasiswa. Dilansir dari New York Post, Senin (6/11/2023) sindrom nasi goreng merupakan kondisi yang timbul akibat seseorang mengkonsumsi makanan yang sudah dimasak, dan disimpan di suhu ruangan cukup lama.
Hal ini menyebabkan keracunan dan meninggal dunia. Dokter menyebutkan bahwa pria ini meninggal akibat bakteri bacillus cereus, yaitu bakteri berisiko muncul di dalam makanan. Khususnya, pada makanan yang sudah dimasak dan berada di suhu ruangan sehingga menyebabkan meninggal dunia.
Awalnya, pria itu memasak spaghetti dengan meletakkannya di wadah plastik seperti kotak bekal. Dia berniat untuk menyimpannya beberapa hari ke depan, sehingga ketika ingin memakannya tinggal menambahkan beberapa saus dan memanaskannya kembali.
Makanan tersebut dibiarkan di suhu ruangan hingga lima hari kemudian dipanaskan. Pria itu merasa kalau makanan tersebut memiliki rasa yang berbeda. Hanya saja dia mengira hal tersebut karena saus yang digunakan.
Setelah mengonsumsi makanan itu, dia melanjutkan kegiatan lainnya berupa olahraga selama 30 menit, dan muncul gejala. Saat di rumah, pria itu merasakan mual, sakit perut, dan sakit kepala, sehingga muntah-muntah selama beberapa jam. Pria itu kembali muntah saat tengah malam dan disertai diare.
Pria itu tidak mengkonsumsi obat apapun, hanya minum air putih dan beristirahat dengan harapan keadaannya bisa lebih baik. Keesokan harinya, sekitar pukul 11.00, pria itu ditemukan orang tuanya telah meninggal dunia.
Tim medis pun memperkirakan pria tersebut meninggal dunia sekitar 10 jam setelah mengonsumsi spaghetti. Sementara itu, hasil autopsi yang keluar lima hari kemudian menunjukkan pria itu mengalami nekrosis hati sentrilobular sedang. Kondisi ini mengakibatkan hatinya tidak bekerja.
Di sisi lain, saus dan sisa spaghetti yang dikonsumsi pria itu dikirim ke Laboratorium Referensi Nasional untuk wabah foodborne sebagai evaluasi, yang mana hasilnya sebagian besar bakteri yang ditemukan adalah bacillus cereus yang bisa menyebabkan infeksi.
Komentar Pedas